Berkat Subsidi Siswa Tidak Lolos SMP Negeri, Denpasar Di-notice Mendikdasmen

6 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
Apresiasi ini disampaikan Mendikdasmen ketika menghadiri Denpasar Education Festival (DEF) yang dimotori guru penggerak se-Kota Denpasar di Gedung Dharmanegara Alaya, Kamis (8/5/2025).

Kata Abdul Mu'ti, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau sekarang berubah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Denpasar tahun sebelumnya sudah berjalan transparan. Di mana, ada pembatasan kuota penerimaan di sekolah negeri yang kemudian sisanya dialihkan ke sekolah swasta.

Khususnya bagi siswa SD ber-KK Denpasar yang tidak lolos ke SMP negeri, Pemkot Denpasar memberikan subsidi sebesar Rp 1,5 juta. Kata Mendikdasmen, hal ini menjadi bentuk upaya pemerataan pendidikan di Bali.

“Saya kira hal itu sebuah terobosan yang mendukung program kami untuk pendidikan yang inklusif dan semakin merata,” ungkap Abdul Mu'ti.

Kemudian, kali ini, Denpasar juga meluncurkan aplikasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Aplikasi ini diintegrasikan dengan jaringan SpeedID yang dikembangkan Bamboomedia untuk pemantauan dan penilaian program yang diinisiasi Kemendikdasmen tersebut.

“Dengan teknologi digital, pelaporan dan penilaiannya bisa lebih akurat dan otentik. Karena 7 kebiasaan itu merupakan program kita untuk penanaman karakter dan bagian dari program ko-kurikuler di sekolah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar AA Gede Wiratama mengungkapkan bahwa program subsidi bagi siswa yang tidak lolos SMP negeri ini jadi kunci Denpasar bisa mendatangkan Mendikdasmen ke DEF.

Pada 28-30 April 2025 lalu, Kemendikdasmen menggelar Konsolidasi Nasional Dikdasmen di Depok, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Disdikpora Denpasar berkesempatan dipanggil Menteri Abdul untuk menjelaskan tentang program subsidi siswa yang tidak lolos SMP negeri tersebut.

“Di sana kami mempresentasikan, bagi siswa SD dengan KK Kota Denpasar yang tidak diterima di SMP negeri, kami bantu Rp 1,5 juta. Itulah yang diapresiasi Bapak Menteri, sistemnya seperti apa, kami jelaskan di sana,” beber Wiratama, Kamis siang.

Lanjut Wiratama, Denpasar juga membeberkan keberadaan aplikasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat kepada Menteri Abdul. Hal ini dianggap selangkah lebih maju dari Pemerintah Pusat lantaran program tersebut baru berupa buku di kementerian, sedangkan Denpasar sudah punya aplikasinya.

“Bapak Menteri tertarik dan menyatakan akan datang ke DEF. Hari ini beliau menepati janjinya, bahkan sampai mengundur acara serupa di Pontianak ke sore hari agar biasa ke sini lebih dulu. Padahal di sini kami dinas, sedangkan di sana Gubernur yang mengundang,” jelas Wiratama.

Di sisi lain, Wiratama mengatakan subsidi untuk siswa SD yang tidak lolos SMP negeri ini sudah diusulkan untuk tahun pelajaran 2025-2026. Soal perubahan nominal subsidinya, eks Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Denpasar ini enggan mengomentarinya. *rat
Read Entire Article