ARTICLE AD BOX
Chelsea sempat tertinggal lebih dulu lewat gol cepat Abde Ezzalzouli pada menit ke-9 usai menerima umpan matang dari Isco. Real Betis yang tampil dominan di babak pertama tampak percaya diri, namun kehilangan kendali permainan begitu babak kedua dimulai.
Perubahan jalannya pertandingan dipicu oleh kreativitas Palmer. Gelandang serang berusia 23 tahun itu mengarsiteki dua gol cepat Chelsea: umpan silangnya pada menit ke-65 disambut sundulan Enzo Fernández untuk menyamakan kedudukan, lalu lima menit kemudian, umpan cerdiknya disambut Nicolas Jackson yang menyarangkan bola dengan dada ke gawang Betis.
“Di babak pertama kami datar, energi kami tidak seperti biasanya,” ungkap kapten Chelsea Reece James. “Kami butuh reaksi di babak kedua, dan kami berhasil melakukannya.”
Setelah unggul, Chelsea semakin percaya diri. Jadon Sancho menambah keunggulan lewat tendangan melengkung indah ke pojok gawang pada menit ke-82. Tak lama berselang, Moisés Caicedo menutup pesta gol The Blues menjadi 4-1.
Kemenangan ini menobatkan Chelsea sebagai klub pertama yang pernah menjuarai semua kompetisi utama antarklub UEFA: Champions League (2012, 2021), Europa League (2013, 2019), Cup Winners’ Cup (1971, 1998), dan kini Conference League (2025).
Pelatih kepala Enzo Maresca menyebut kemenangan ini bisa menjadi “titik awal” membangun mental juara. “Untuk menciptakan mentalitas pemenang, Anda harus terbiasa menang. Trofi ini akan membuat kami berkembang,” ujarnya usai laga.
Maresca juga memuji perjalanan tim di Premier League musim ini, yang ditutup dengan finis di posisi keempat dan kembali ke Liga Champions musim depan. “Ini liga tersulit di dunia. Konsistensi selama 38 pertandingan adalah pencapaian luar biasa,” tambahnya.
Sementara itu, kegagalan Betis menjadi tamparan pahit. Kapten tim Isco mengakui timnya kehilangan kendali setelah unggul. “Kami tak mampu memanfaatkan keunggulan. Di final Eropa, kesalahan sangat menentukan. Di babak kedua mereka benar-benar menggulung kami,” ucap eks gelandang Real Madrid itu.
Pelatih Betis, Manuel Pellegrini, menyesalkan hilangnya fokus para pemain di babak kedua. “Kami terlalu bertahan setelah unggul. Ini kekalahan berat yang tidak mencerminkan perbedaan kualitas antara kedua tim,” ujarnya.
Kekalahan ini mengakhiri catatan sempurna klub-klub Spanyol di final kompetisi Eropa pria sejak musim 2001/2002, di mana 23 final sebelumnya semuanya dimenangi wakil LaLiga.
Di sisi lain, Palmer dinobatkan sebagai Pemain Terbaik laga. Ia menjadi pemain pertama dengan dua assist di final kompetisi UEFA sejak Marcelo bersama Real Madrid di final Liga Champions 2018.
“Di babak pertama saya merasa frustrasi karena terus mengumpan ke belakang. Di babak kedua saya coba lebih agresif, dan hasilnya terlihat,” ujar Palmer. Kontribusinya pun mendapat pujian dari rekan-rekannya. “Apa yang dia lakukan luar biasa. Dua assist yang mengubah segalanya,” kata bek Chelsea, Tosin Adarabioyo.
Laga ini juga diwarnai kericuhan di luar stadion antara suporter kedua tim yang menyebabkan 28 orang ditangkap oleh polisi Polandia.
Meski gagal juara, Real Betis tetap berhak tampil di Liga Europa musim depan berkat finis di posisi keenam LaLiga musim ini. Bek Aitor Rubial dengan mata berkaca-kaca menegaskan timnya akan bangkit. “Kami tahu ini menyakitkan, tapi kami akan kembali,” ujarnya penuh tekad.
Dengan berakhirnya musim 2024/2025, Chelsea menutup lembaran dengan gemilang: tiket Liga Champions, dan sebuah trofi Eropa yang menandai awal era baru.