Dirjen Bimas Hindu : Widyalaya sebagai Pendidikan Masa Depan

1 day ago 3
ARTICLE AD BOX
Menurutnya kenapa disebut pendidikan masa depan karena selaras dengan apa yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita guna mempersiapkan generasi emas di 2045. 

“Menjadi sangat relevan ketika bicara tentang pembangunan karakter jati diri bangsa,” kata Duija saat ditemui setelah Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Rektorat Lantai 3 Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Jumat (7/3). 

Menurut Duija, Bali dijadikan pusat pengembangan pendidikan widyalaya dikarenakan keberadaan umat Hindu yang menyatu, berbeda dengan daerah lain. “Berkaitan dengan masyarakat Bali termasuk Hindu di Nusantara telah membuktikan bahwa kita sudah punya 134 widyalaya di Indonesia. Dan secara geografis keberadaan umat Hindu di Bali menyatu tidak terpencar seperti daerah lain,” ujarnya.

Dia menambahkan, dalam pendidikan widyalaya tidak hanya berfokus pada pengembangan dari sisi intelektual tetapi dari sisi akhlak juga dikembangkan. “Jadi akhlak ini menjadi perhatian di Kementerian Agama. Nah di situ lah kita mengintervensi pendidikan bahwa karakter itu tidak hanya bisa kita lakukan dalam konteks kurikulum, tapi harus dalam sistemik baik berkaitan dengan sistem, guru, bahan pembelajaran, dan tentu juga kurikulum,” kata Duija. 

Terkait dengan masuknya budaya dari luar yang mempengaruhi karakter dan kepribadian remaja atau pelajar di Bali, fia tegaskan perlu kolaborasi dari berbagai sektor dan melakukan mitigasi dengan mulai diterapkan di tingkat paling bawah yakni di taman kanak-kanak (TK) dibentuk karakter. “Salah satu pendidikan yang sangat relevan untuk mengantisipasi persoalan itu adalah dengan pendidikan umum dan agama ini. Kalau pendidikan umum hanya dapat mata pelajaran agama dua jam per minggu, dalam sekolah widyalaya ini akan dapat tiap hari,” tandas Duija. 

Duija menegaskan, dalam pendidikan widyalaya ada karakter empat dasar yang diterapkan, yakni cerdas (Sidhi), terampil (Sidha), jujur (Sudha), dan bijaksana (Sadhu). Untuk itu pendidikan ini dijadikan sebagai persiapan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan sekaligus membina akhlak.

Sementara itu, anggota DPD RI Dapil Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menuturkan terkait upaya pengembangan pendidikan widyalaya mendapat respons yang positif dari Mendikdasmen, terlebih program yang dijalankan sesuai dengan program Presiden Prabowo menuju generasi emas. “Berarti secara harafiah, memiliki skill yang baik dan harus punya akhlak yang baik. Jadi sekolah ini diharapkan menjadi panutan untuk menuju manusia Indonesia yang baik. Tentu dengan skill yang bagus juga,” kata Rai Mantra. 

Selain itu, menurutnya, Mendikdasmen juga berupaya meningkatkan jatah sertifikasi bagi guru serta bagi pengembangan pendidikan widyalaya. “Pengembangan sekolah widyalaya ini menjadi prioritas saya di DPD. Untuk itu saya kumpulkan semua perwakilan dari seluruh Bali guna mensosialisasikan ini  dan kami seterusnya akan selalu dukung dalam pengembangan sekolah widyalaya ini,” kata mantan Walikota Denpasar tersebut. 7 cr80
Read Entire Article