ARTICLE AD BOX
Bayi malang ini saat ditemukan dalam kondisi sehat namun sudah digerogoti semut merah. Diperkirakan bayi baru lahir 3 jam sebelum dibuang. Saat ini bayi laki-laki tersebut sudah dirawat di RSUD Tabanan. Puluhan warga pun mendatangi Polsek Pupuan dan Puskesmas Pupuan I menyatakan keinginan untuk mengadopsi bayi tersebut.
Dari informasi dihimpun penemuan bayi ini bermula dari warga I Made Dwi Arsana hendak pergi ke rumah temannya di Desa Subuk, Kecamatan Seririt Buleleng. Kurang lebih 50 meter ke arah utara dari pos polisi di Desa Bantiran, dia berhenti karena ditelepon rekannya.
Nah, saat berhenti tersebut Made Arsana mendengar suara tangisan namun diperkirakan suara tangisan luwak (lubak). Dia pun mencari sumber suara itu dan betapa terkejutnya dia saat mendengar suara itu ternyata berasal dari dalam tas ransel warna merah dan hitam. Karena panik dan takut, dia pun langsung menghubungi dua rekannya I Made Suranata dan I Made Artana. Lalu secara bersama-sama membuka ransel tersebut dan melihat bayi laki-laki yang dibalut kain warna ungu dalam kondisi hidup, namun sudah digerogoti semut di bagian wajah.
Kapolsek Pupuan AKP I Wayan Sudiarba menegaskan saat ini bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD Tabanan setelah sebelumnya mendapat perawatan di Puskesmas Pupuan I. "Karena tidak ada incubator, bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD Tabanan," ujar AKP Sudiarba ketika dikonfirmasi, Minggu (9/3). Menurutnya, bayi laki-laki saat ditemukan dalam kondisi sehat dengan kondisi masih ada tali pusar yang diikat dengan benang. Namun pemotongan tali pusat itu tidak dilakukan secara profesional.
"Dugaan kami bayi itu dibuang baru sejam di selokan kemudian keburu ada yang melihat," jelasnya. Dia menambahkan bayi laki-laki ini berparas ganteng dan putih dengan berat 2,8 gram. Bahkan karena informasinya telah viral puluhan orang mendatangi Polsek Pupuan dan Puskesmas Pupuan I untuk sampaikan keinginan mengadopsi. "Sampai berjubel yang datang ingin mengadopsi. Namun saya bilang itu wewenangnya nanti ada di Dinas Sosial," bebernya. Untuk saat ini guna memburu pelaku, Polsek Pupuan dengan di-back up petugas Reskrim Polres Tabanan telah melakukan penyelidikan. Telah dilakukan penyisiran dengan CCTV serta mengecek data tempat persalinan di wilayah Pupuan. "Pelaku masih lidik, mudah-mudahan segera terungkap. Kami mintaa doa ya," harapnya. Dalam peristiwa tersebut polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari enam lembar kertas bertuliskan pelajaran, satu gulung benang warna abu tua, dan satu gulung perban warna putih. 7 des