Gubernur Koster: Pecalang Bali Mesti Dikuatkan, Pengamanan Nyepi Diminta Humanis

1 month ago 5
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi Gelar Agung Pacalang Bali 2025 yang berlangsung di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (15/3) pagi. Gubernur mengatakan eksistensi pacalang Bali perlu dikuatkan. 

Gubernur Koster mengatakan, berbagai tantangan Bali saat ini berpotensi menggerus tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal. Karena itu pacalang sebagai bagian dari desa adat, yang merupakan benteng tradisi Bali, mesti dikuatkan kapasitasnya. 

“Pacalang Bali perlu dikuatkan. Termasuk etika dan kesopansantuannya, nggak boleh arogan, nggak boleh sombong, nggak boleh bentak-bentak orang sembarangan, berperilaku secara simpati,” ujar Gubernur Koster. 

Gubernur Koster mengatakan Pemerintah Provinsi Bali akan memberikan pelatihan dan pendidikan sebagai bagian implementasi Pergub Bali Nomor 26 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat). 

Gubernur Koster mengajak pacalang untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar bisa meningkatkan sinergi dengan para pihak termasuk aparat keamanan pemerintah. 

Pergub Bali Nomor 26 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat) telah memberikan mandat pacalang untuk bersama-sama dengan aparat pemerintah menjaga keamanan wewidangan Bali. Gubernur meminta para pacalang bersinergi dengan satuan pengamanan pemerintah, TNI/Polri, untuk menjaga keamanan di wewidangan desa adat masing-masing. 

“Titiyang mengajak masyarakat mendukung pacalang, karena keamanan bukan saja tanggung jawab pemerintah atau aparat keamaman tapi merupakan tanggung jawab bersama,” kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, ini.  

Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet menyebut Gelar Agung Pacalang Bali 2025 bertujuan untuk konsolidasi tugas pacalang dalam menjaga awig-awig di desa adat.  

Gubernur Bali Wayan Koster, Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya berpose dengan ribuan pecalang saat apel Gelar Agung Pacalang Bali 2025 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (15/3). –ANTARA 

Gelar Agung yang mengambil tema ‘Malarapan Gelar Agung Pacalang Bali Prasida Ngawerdiang Jagat Bali Niskala–Sekala’, dihadiri belasan ribu pecalang dari 1.500 desa adat di Bali.

Selain konsolidasi, Gelar Agung menjadi momentum persiapan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 yang perayaannya dalam bulan Ramadan. Umat Islam di Bali yang akan melaksanakan sholat Tarawih di masjid diharapkan berangkat dengan berjakan kaki atau tidak menggunakan kendaraan bermotor. 

“Tokoh-tokoh agama sepakat pelaksanaan Tarawih bisa berjalan dengan jam yang sudah ditentukan oleh para tokoh agama, kemudian berjalan kaki ke masjid terdekat tanpa pengeras suara,” ujar Bendesa Agung Putra Sukahet. 

Bendesa Agung Putra Sukahet mengingatkan pacalang Bali untuk mengedepankan humanisme dalam menegakkan keamanan pada saat Nyepi. 

Peristiwa pelanggaran saat Nyepi yang terjadi di Desa Sumberklampok, Buleleng dan kawasan Taman Pancing, Denpasar diharapkan tidak terulang kembali. Bendesa Agung Putra Sukahet mengatakan jika terjadi pelanggaran saat Nyepi, baik bentuknya besar maupun kecil, agar diselesaikan dengan cara kekeluargaan. 

“Yang salah agar menyatakan diri bersalah, sengaja atau tidak sengaja mohon maaf lalu krama Bali harus memaafkan. Yang penting adalah yang melanggar itu bukan tergolong penjahat dan teroris. Kalau kesalahan yang hanya misunderstanding kesalahpahaman mari kita selesaikan dengan baik,” kata Bendesa Agung Putra Sukahet. 

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, mengemukakan Tentara Nasional Indonesia di bawah Komando Daerah Militer IX/Udayana dan pacalang bersinergi untuk mengamankan wilayah Bali, dalam membantu pihak kepolisian selama perayaan Nyepi dan Idul Fitri 1446 Hijriah.

Kehadiran Pangdam IX/Udayana dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Prasida Ngawerdiang Kasukretan Jagat Bali Niskala-Sakala’ ini menegaskan TNI siap bersinergi dengan pecalang dalam menjaga ketertiban di wilayah adat, khususnya menjelang Hari Raya Nyepi.

Pangdam Mayjen Zamroni menambahkan koordinasi yang erat antara TNI, Polri, dan pacalang akan semakin diperkuat guna mengantisipasi berbagai tantangan keamanan, mulai dari kepadatan wisatawan hingga potensi gangguan ketertiban.

Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana dalam keterangannya menyatakan kehadiran Pangdam IX/Udayana dalam acara ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap pacalang sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan di Bali.

“TNI akan terus berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, termasuk pacalang, untuk memastikan Bali tetap kondusif, terutama menjelang perayaan Hari Raya Nyepi,” ujarnya.

Kapendam menambahkan program keamanan terpadu yang dicanangkan pemerintah daerah akan semakin diperkuat dengan dukungan dari TNI, termasuk melalui pelatihan dan pembinaan bagi pacalang. “Dengan sinergi yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat adat, diharapkan keamanan dan ketertiban Bali dapat terus terjaga, seiring dengan perkembangan zaman,” ucap Kolonel Agung. 7 adi, ant
Read Entire Article