ARTICLE AD BOX
Dia mengaku keceplosan melontarkan kalimat itu karena khawatir mendapatkan informasi dugaan pembegalan. “Saya klarifikasi pernyataan di voice note terkait dugaan atau penjambretan yang belum terjadi pada saat itu,” ujar IB Radyatmika, Rabu (5/3).
IB Radyatmika mengatakan, voice note itu dikirim ke 11 kontak yang seluruhnya merupakan kepala dusun di Desa Kemenuh yang tergabung dalam grup WA. “Penyebutan zona merah itu karena keceplosan. Itu murni kesalahan pribadi, saya minta maaf,” ujarnya. Perbekel Desa Kemenuh Dewa Nyoman Neka menambahkan, niat awal Kadus Tegenungan Kelod sangat baik sebagai upaya antisipasi atau pencegahan. Hanya saja nada suaranya terkesan menyeramkan. “Itu maksudnya mengimbau pengguna jalan agar tetap waspada. Kami pastikan di wilayah Desa Kemenuh sebagai desa wisata, kondisinya aman kondusif,” ujarnya.
Terkait keamanan, Desa Kemenuh selalu berkoordinasi dengan Polsek Sukawati, Koramil serta pecalang. Sebelumnya diberitakan, dua rekaman suara beredar di grup WhatsApp menyebutkan jalur penghubung Banjar Tegenungan di Desa Kemenuh dengan Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati masuk zona merah. Dalam dua rekaman berdurasi 52 detik dan 33 detik itu, narator memperingatkan masyarakat agar tidak melewati jalur itu pada malam hari. Rekaman suara itu tidak menjelaskan secara spesifik kasus yang dimaksud. Kepolisian belum dapat memastikan kebenaran informasi itu. 7 nvi