ARTICLE AD BOX
Hal itu disampaikannya dalam rapat evaluasi tata kelola sumber daya manusia, organisasi, pendidikan, dan pelatihan serta peningkatan kapasitas pengawas pemilu yang diselenggarakan secara daring, Minggu (16/3).
Wiratma menegaskan bahwa kantor Bawaslu di seluruh tingkatan harus tetap aktif setelah pemilu. Dia mengusulkan agar kantor Bawaslu menjadi ruang terbuka bagi masyarakat yang ingin berdiskusi dan memahami lebih dalam tentang kepemiluan.
“Pascapemilu dan pemilihan, kita buat rumah diskusi bersama untuk masyarakat, dan ini terbuka bagi siapa pun yang ingin datang ke kantor Bawaslu untuk berbincang tentang demokrasi,” ucap pria yang akrab disapa Dodo, tersebut.
Rapat evaluasi ini, lanjut Wiratma, diharapkan tidak hanya menjadi refleksi, tetapi juga momentum untuk memperbaiki sistem pengawasan dan tata kelola pemilu ke depan. Dengan semakin aktifnya partisipasi publik dalam pengawasan, pemilu yang transparan dan berintegritas bukan hanya harapan, tetapi sebuah keniscayaan.
Wiratma menekankan pentingnya tiga aspek utama dalam evaluasi, yaitu tata kelola organisasi, sumber daya manusia, dan peningkatan kapasitas.
Dia menguraikan bahwa dalam pengelolaan SDM, perlu ada reaktualisasi tugas, wewenang, dan kewajiban pengawas pemilu di berbagai tingkatan, mulai dari provinsi hingga badan ad hoc. Selain itu, dia menyoroti perlunya pembinaan dan rekrutmen yang lebih baik untuk meningkatkan kapasitas pengawas pemilu.
“Sepanjang pemilu dan pemilihan, Bali telah bekerja dengan baik dan ke depannya harus kita tingkatkan lagi,” tandas Wiratma. 7 adi