PB PSOI Gelar Pelatnas di Bali

2 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Manajer tim nasional surfing Indonesia Egy Adhitya Hilman mengungkapkan PB PSOI menandatangani dua macam kerjasama dengan Kemenpora dalam acara "Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga (IOCO)" pada Senin (14/4) lalu.

PB PSOI menerima dana Rp 8,9 miliar untuk Pelatnas selancar ombak dan sebesar Rp7,4 miliar untuk ajang World Surfing League. Egy mengatakan pelatnas dilakukan di Bali bersama timnas surfing senior, yang terdiri dari lima putra dan tiga putri. Yakni, Rio Waida, Bronson Meydi, Dhany Widianto, I Made Joi Satriawan, dan I Made Pajar Ariayana, serta atlet putri Taina Angel Izquierdo, Kailani Johnson, dan Dhea Natasya.

"Pelatnas ini kita yang pasti untuk persiapan Olimpiade, lalu untuk Asian Games juga karena SEA Games sepertinya kita tidak main ya (nomor tidak dipertandingkan)," kata Egy Hilman.

Timnas surfing Indonesia mengamankan satu slot putra dan satu slot putri dalam Asian Surfing Championship 2024 di Thulusdhoo, Maladewa, Agustus 2024, yang juga ajang kualifikasi Asian Games Aichi-Nagoya Jepang 2026.

Dalam kesempatan itu, timnas Indonesia meraih medali emas dan perak kategori Men's Open melalui I Made Pajar Ariyana dan I Made Joi Satriawan. Di kategori Women's Open, tim Merah Putih di peringkat pertama sektor putri secara regional untuk mengunci satu tempat di Asian Games 2026.

Untuk ajang WSL, Egy mengungkapkan dua turnamen Qualifying Series WSL akan digelar di Krui dan Nias. Penyelenggaraan tersebut menjadi lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya, dan sudah ditetapkan masuk dalam kalender WSL.

"Mungkin 33-35 atlet Indonesia yang turun. Makanya kami selalu mendorong event-event QS ini lebih banyak ada di Indonesia," kata Egy Adhitya Hilman. ant
Read Entire Article