ARTICLE AD BOX
Bus berwarna merah khas TMD akan mulai melaju secara penuh pada Minggu (20/4), melayani enam koridor utama. Total anggaran operasional TMD tahun ini mencapai Rp49,7 miliar. Rinciannya, Pemprov Bali menanggung Rp15 miliar, Pemkot Denpasar Rp14 miliar, Pemkab Badung Rp16 miliar, dan Pemkab Gianyar Rp4,7 miliar. Sementara itu, Pemkab Tabanan dibebaskan dari kontribusi karena keterbatasan fiskal.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa operasional TMD bukan soal untung dan rugi, melainkan bagian dari layanan publik. “Dalam konteks penyelenggaraan transportasi publik ini, kita tidak ada hitung-hitungan berapa dapat duit dari sini,” ujar Koster usai penandatanganan kerja sama pendanaan di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Jayasabha, Denpasar.
Sebanyak 76 armada disiapkan untuk mendukung layanan TMD, dengan 69 bus beroperasi harian dan 7 unit disiapkan sebagai cadangan. Enam koridor yang akan dilayani TMD adalah:
- 1. Sentral Parkir Kuta – Terminal Pesiapan (Tabanan),
- 2. Terminal Ubung – Bandara I Gusti Ngurah Rai,
- 3. Terminal Ubung – Sanur,
- 4. Terminal Ubung – Sentral Parkir Monkey Forest (Ubud),
- 5. Sentral Parkir Kuta – Politeknik Negeri Udayana (Jimbaran),
- 6. Sentral Parkir Kuta – Nusa Dua.
Usai seremoni kerja sama, Gubernur Koster bersama Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, dan Bupati/Walikota juga sempat mencoba bus TMD dari Jayasabha menuju GOR Ngurah Rai.
Gubernur Koster mengakui, tingkat keterisian TMD selama ini masih belum optimal. Karena itu, ia meminta Dinas Perhubungan untuk terus mengevaluasi trayek yang ada dan mengembangkan transportasi pengumpan (feeder) di wilayah padat penduduk. “Tugas negara adalah hadir untuk melayani masyarakat, termasuk memenuhi kebutuhan transportasi,” tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, mengatakan pihaknya akan mengatur masa tunggu (headway) agar layanan lebih efisien. “Headway rata-rata sekitar 16 menit. Pada pagi hari bisa kami percepat menjadi 10 menit, sedangkan siang hari antara 17 sampai 18 menit,” ujarnya.
Sebelum layanan resmi beroperasi penuh, Dishub Bali akan melakukan uji coba operasional selama dua hari, yakni 18 dan 19 April 2025. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan seluruh sistem kembali berjalan optimal setelah vakum. *adi