ARTICLE AD BOX
Ketua Harian PHDI Kabupaten Bangli I Nyoman Sukra mengatakan hal itu, Jumat(7/3). “Selain sebagaimana melalui SE (SE PHDI Bali), PHDI Bangli turun langsung bertemu tokoh dan masyarakat untuk mensosialisasikan rangkaian Nyepi,” ujarnya.
Materi yang disosialisasikan terkait hasil Keputusan PHDI tentang pelaksanaan rangkaian Nyepi. Dimana rangkaian Nyepi diantaranya mulai dari Upacara Melasti atau Mekiyis, Ngerupuk Tawur Kesanga, Puncak Nyepi sampai dengan Ngembak Geni. “Selama ini hanya dengan SE saja, sekarang kita turun langsung,” terangnya.
Apalagi puncak Nyepi bersamaan dengan Hari Tumpek Uduh. Kata Nyoman Sukra bagaimana teknis pelaksanaan kedua rerahinan itu bisa dilaksanakan. “Pelaksanaan upacara hari Tumpek Uduh tidak boleh lewat dari waktu yang tentukan yakni 06.30 Wita,” terangnya.
Demikian juga terkait adanya kejadian yang memerlukan tindakan maupun penanangan bersifat segera atau urgensi. Contohnya mengantarkan orang sakit ke rumah sakit. Kata Nyoman Sukra, itu sudah ada juga tahapan-tahapannya, melibatkan kelian adat, pecalang sampai di rumah sakit.
Menurut Nyoman Sukra, sudah ada 7 lokasi atau tempat pelaksanaan sosialisasi Nyepi. Antara lain, kepada kalangan guru dan kepala sekolah se Kecamatan Kintamani . Rencananya Sabtu (8/3) bertempat di SDN 1 Batur. Kepada guru dan kepala sekolah se Kecamatan Bangli, Senin (10/3) bertempat di SDN Pengotan.
Kemudian pada Selasa (11/3) kepada perbekel se Kecamatan Susut di Kantor Camat Susut. Jumat (14/3) di Polres Bangli. Jumat (21/3) di Kantor Camat Tembuku dan Senin (17/3) di Kodim 1626/Bangli.
“Sudah ada beberapa kantor yang nelpon, untuk kepastian saja,” kata Nyoman Sukra yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bangli. Menurutnya, banyaknya permohonan sosialisasi menunjukkan krama sangat antusias mendapatkan pembinaan dari PHDI.7k17