ARTICLE AD BOX
"Saya di Jakarta lagi sejak 3 Maret lalu, karena sudah mulai kuliah. Di sini, saya tetap latihan. Latihan saya lakukan secara mandiri dengan menerapkan program yang telah diberikan oleh pelatih di Bali," ujar Putu Manika, Sabtu (8/3).
Biasanya, Putu Manika berlatih setiap pagi dan sore. Memasuki bulan puasa, dia lebih banyak berlatih pagi hari. Lantaran siang sampai sore, waktunya dia kuliah di semester empat Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur.
Selama latihan mandiri, peraih medali perunggu Poprov Bali 2022 ini tidak mengalami kendala. Dia juga tetap semangat, meski latihan sendiri tanpa didampingi pelatih. Untuk tetap semangat latihan mandiri, Putu Manika memasang target lompatan harus selalu naik
Selain itu, kata Putu Manika, lingkungan Stadion Atletik Rawamangun sangat mendukung. Mahasiswa lainnya yang sedang berlatih di sana saling memberikan semangat pula. Putu Manika pun, kerap meminta tolong mereka untuk merekam dirinya ketika berlatih, terutama saat melakukan lompatan.
Dari rekaman itu, Putu Manika melihat kekurangannya di mana saja. Kemudian, dia mengirimkan pula rekaman tersebut kepada pelatihnya di Bali, Ketut Widiana untuk meminta masukan atau koreksi bagian mana yang perlu diperbaiki. Hasilnya, banyak yang mesti dia perbaiki.
"Antara lain, di bagian awal. Kaki kiri saat di atas mistar sering ketinggalan. Ini terus saya perbaiki agar kelak semakin bagus," jelas Putu Manika, yang meraih medali emas Invitasi Atletik pada 23 November 2024, di Jakarta. k22