Ratusan Siswa SMP di Buleleng Putus Sekolah

15 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kembali melakukan evaluasi terkait data anak putus sekolah. Khusus jenjang SMP, teridentifikasi sebanyak 181 orang peserta didik di seluruh Buleleng yang putus sekolah. Rata-rata mereka sudah sempat bersekolah, namun di tengah jalan berhenti dengan berbagai alasan.

Persoalan ini pun dibahas dalam rapat tindak lanjut program penyelesaian data putus sekolah jenjang SMP di Buleleng, Jumat (7/3). Seratusan siswa SMP yang putus sekolah itu karena berbagai alasan. Ada yang bekerja, menikah, hingga tidak ada niat bersekolah. Bahkan beberapa diantaranya sudah sempat ditarik ke Posko Drop Out (DO). Namun baru beberapa bulan berjalan, kembali tidak datang lagi ke sekolah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Buleleng Putu Ariadi Pribadi, mengatakan persoalan anak putus sekolah ini menjadi prioritas utama Disdikpora Buleleng. Pemerintah sejauh ini juga telah menyiapkan sejumlah program, sehingga ada pergeseran penyebab anak putus sekolah belakangan ini.

Sebelumnya penyebab rata-rata karena masalah ekonomi dan jarak sekolah ke rumah jauh. Belakangan ini terjadi pergeseran lebih pada niat bersekolah anak bersangkutan yang minim. Sehingga menurut Ariadi untuk menangani kasus ini perlu kerjasama seluruh pihak.

“Kami akan terus berupaya untuk menekan angka putus sekolah di Kabupaten Buleleng. Kami akan melakukan berbagai upaya, mulai dari pendataan, pendampingan, hingga pemberian bantuan seragam sekolah kepada siswa yang membutuhkan. Harapan kita semua anak usia sekolah di Buleleng mendapatkan pendidikan, ” ucap Ariadi.

Dalam rapat tersebut disepakati seratusan siswa ini akan ditarik kembali untuk melanjutkan sekolah, namun tidak lagi ke sekolah negeri melainkan  sekolah kejar paket di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). Sehingga waktu belajarnya lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kesibukan.

Sementara itu, tim dalam waktu dekat akan melakukan pendekatan yang lebih personal dan mendalam kepada peserta didik serta kepada orang tua mereka. Pihaknya meyakini bahwa dengan memahami akar permasalahan yang dihadapi oleh setiap individu, solusi yang tepat dan berkelanjutan dapat ditemukan. 7 k23
Read Entire Article