Tanda Awal Kanker Paru yang Kadang Samar

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Sebagaimana dilansir antaranews dari Medical Daily, Jumat (2/5/2025), berikut merupakan tanda-tanda yang mungkin dikirim tubuh yang sering kali diabaikan.
  1. Pembengkakan wajah dan leher, pada pasien kanker paru-paru dapat terjadi tumor yang menekan vena dan kelenjar getah bening sehingga menyebabkan darah mengalir kembali dan mengakibatkan pembengkakan di wajah dan leher.
  2. Gejala kesehatan mental, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis menderita kanker paru sering mengalami masalah kesehatan mental seperti kebingungan, kecemasan, dan depresi. Hal ini karena disebabkan tumor yang memengaruhi otak.
  3. Jari bengkok, ini merupakan gejala yang sering diabaikan namun sering dikaitkan dengan kanker paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika tumor paru-paru tertentu menghasilkan zat mirip hormon yang meningkatkan aliran darah dan akumulasi cairan di ujung jari, yang menyebabkan pembengkakan. Kondisi ini ditandai dengan ujung jari yang membulat dan menonjol serta kuku yang mungkin tampak mengilap atau melengkung lebih dari biasanya.
  4. Masalah perut, sekitar 40 persen pasien kanker paru-paru mengembangkan tumor yang melepaskan zat yang dapat mengganggu kadar kalsium normal. Kalsium yang berlebihan dalam darah memengaruhi pencernaan dan menyebabkan kram perut, mual, dan sembelit.
  5. Nyeri bahu dan punggung, Tidak semua kanker paru memengaruhi sistem pernapasan. Misalnya, tumor Pancoast adalah jenis kanker paru yang tumbuh di bagian atas paru dan dapat menyebar ke tulang rusuk, tulang belakang, saraf, dan pembuluh darah. Jenis kanker paru ini dapat menyebabkan nyeri di tulang belikat, punggung atas, dan lengan.
Kelangsungan hidup penderita kanker paru-paru sangat bergantung pada seberapa jauh kanker menyebar saat diagnosis.

Jika terdeteksi dini, diobati segera, beberapa kanker paru-paru dapat sembuh. Gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Namun, gejala-gejala ini belum tentu mengindikasikan kanker paru-paru karena dapat mengindikasikan dengan kondisi lain.

Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu dr Ririen Razika Ramdhani MARS SpPFAPSR FISR, mengatakan ada beberapa gejala yang harus diwaspadai yang berhubungan dengan kanker paru dan memerlukan deteksi dini.

Gejala bisa dirasakan jika tumor sudah mengenai selaput paru, yang pertama adalah batuk-batuk dan sesak napas yang tidak bisa diidentifikasi sebagai penyebab penyakit lain.

“Hal ini akibat terjadinya tumor ke dalam saluran napas. Apabila ukuran tumor menjadi cukup besar atau terjadi pengumpulan cairan dalam rongga dada, berdampak penyebaran tumor ke tempat-tempat atau bagian-bagian yang lain dalam paru, maka seorang pasien akan mengalami kondisi sesak napas,” katanya seperti dilansir antaranews.

Selain batuk dan sesak napas, kanker paru juga bisa diidentifikasi jika seseorang mengalami batuk darah. Hal ini karena tumor sudah ada di daerah napas yang sentral atau di tengah paru, sehingga membentuk suatu rongga yang bisa melukai pembuluh darah di dalam paru.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, gejala lain yang cukup sering dikeluhkan pasien adalah nyeri dada karena tumor sudah menekan saraf dan pembuluh darah.

“Yang penting juga harus kita waspadai apabila terjadi bengkak di wajah dan lengan yang bisa diakibatkan tumor yang semakin besar yang menekan pembuluh darah,” lanjut Ririen.

Ririen mengatakan di Indonesia kebanyakan pasien sudah datang dengan kondisi tumor yang parah dan stadium lanjut, sehingga penatalaksanaannya lebih sulit dibandingkan sudah terdiagnosis sejak awal

Dia juga mengatakan data dari rumah sakit yang menangani kanker paru dan toraks menyebut 92 persen kanker paru dialami pada usia antara 40 hingga 60 tahun dengan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki.

Deteksi dini dan skrining diperlukan untuk menegakkan gejala kanker paru dengan melakukan deteksi secara mandiri dan mengontrol risiko yang dapat dicegah seperti menghindari rokok, pajanan polusi, dan menghindari pekerjaan yang berisiko seperti pajanan asbes.

“Kita berupaya untuk menurunkan angka kasus baru dari kanker paru dengan melakukan upaya-upaya pencegahan dengan memperhatikan faktor-faktor risiko, utamanya faktor risiko yang dapat dikontrol. Maka kita berupaya untuk bisa menurunkan angka kasus baru kanker paru,” kata Ririen.

Bagi seseorang yang sudah terpajan atau terpapar oleh hal yang menjadi faktor risiko, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan harapan hidup dengan melakukan program screening dan program detecting dengan pemeriksaan lanjutan seperti Low Dose CT Scan. 7 ant
Read Entire Article