Turis di Sanur Masih Didominasi Eropa dan Australia

1 week ago 5
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Kawasan wisata Sanur masih memiliki pasar yang spesifik. Memiliki suasana yang relatif tenang, wisatawan yang datang dan menginap di Sanur masih didominasi asal benua Eropa dan Australia.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar yang juga pemilik Hotel Griya Santrian Sanur Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, mengungkapkan wisatawan asal Eropa dan Australia mendominasi masing-masing sekitar 45 persen di salah satu hotel tertua di kawasan Sanur. Mereka umumnya telah datang berkali-kali (repeater) ke Sanur dan memilih menginap di tempat yang sama.

"Sekitar 60 persen tamu kita adalah tamu repeater. Ada yang 5 kali, 30 kali, bahkan ada yang 84 kali," ungkap Gusde ditemui di sela perayaan HUT ke-53 Griya Santrian,  Sanur, Senin (26/5).

Gusde yang juga Ketua Yayasan Pembangunan Sanur mengungkapkan, para wisatawan repeater Eropa dan Australia juga memiliki lama tinggal (length of stay) yang cukup tinggi. Tamu di Griya Santrian Sanur asal Eropa misalnya pada umumnya menginap dua minggu sementara tamu Australia selama satu minggu.

Konsul Kehormatan Republik Ceko ini mengatakan, pihaknya berusaha menciptakan wisatawan repeater-repeater  baru untuk menggantikan wisatawan lama yang sudah mulai menua sehingga  lebih berhati-hati bepergian jauh.

Selain itu pembangunan di wilayah Sanur yang semakin beragam juga diharapkan menarik wisatawan dari negara lain termasuk wisatawan domestik.

Karena itu pelayanan dan lingkungan alam yang baik, kata Gusde, menjadi penting untuk terus dikembangkan.

Griya Santrian sendiri mengembangkan akomodasi yang senada dengan suasana Sanur yang lebih tenang dibanding kawasan wisata lainnya di Bali seperti Kuta atau Canggu.

Banyaknya pepohonan yang tumbuh sejak hotel pertama kali didirikan menjadi salah satu cara menciptakan akomodasi wisata yang sejalan dengan konsep Tri Hita Karana.

Pun, dalam rangkaian HUT ke-53, Griya Santrian kembali mengadakan kegiatan pelestarian alam dengan melepas 53 ekor tukik bersama para tamu hotel.

"Jadi lingkungan memang concern kami dan penyu ini karena pesisir sering sekali lahir di pantai sini, jadi kita ikut menjaga lingkungannya. Kedua ini juga membuat tamu-tamu menjadi responsible tourist," pungkas Gusde. 7 adi
Read Entire Article