Dunia Berduka, Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun

19 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
“Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan,” ucap Kardinal Farrell.

Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, Vatikan, sejak awal Februari 2025 akibat bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia bilateral. Setelah pulih, ia kembali ke kediaman dan tetap memantau pelayanan pastoral hingga akhirnya tutup usia.

Pada April 2024, Paus telah menyetujui revisi liturgi pemakaman kepausan dalam buku Ordo Exsequiarum Romani Pontificis edisi kedua. Dokumen ini mengatur tata cara penanganan jenazah paus, termasuk penyederhanaan prosesi pemakaman, sesuai instruksi pribadi Paus Fransiskus.

Ungkapan Belasungkawa dari Indonesia

Wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik ini menggugah simpati mendalam dari berbagai tokoh nasional di Indonesia. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming menyampaikan belasungkawa melalui akun Instagram @gibran_rakabuming, Senin sore.

“Wafatnya Paus Fransiskus membuat dunia kehilangan pemimpin spiritual yang lembut, penuh kasih, dan teguh menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan,” tulis Wapres Gibran. Ia juga mengenang warisan Paus Fransiskus dalam membangun jembatan antaragama, merawat bumi, dan membela kaum tertindas.

Senada, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengungkapkan rasa kehilangan mendalam atas kepergian sahabat dekatnya tersebut. “Jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan,” ujar Menag.

Menag Nasaruddin memiliki hubungan pribadi dengan Paus Fransiskus. Saat kunjungan Paus ke Indonesia pada 2024, keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal, sebuah pernyataan lintas agama yang menegaskan Masjid Istiqlal sebagai rumah besar kemanusiaan. Momen kedekatan mereka terekam dalam foto yang sempat viral, ketika Nasaruddin mencium kepala Paus dan dibalas dengan ciuman tangan dari Paus Fransiskus.


Tokoh Islam Indonesia Turut Berduka

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, juga menyampaikan belasungkawa. Ia menyebut dunia kehilangan pemimpin agama yang gigih memperjuangkan perdamaian lintas bangsa dan agama.

“Beliau dikenal dekat dengan berbagai tokoh dunia. Di kalangan Islam, beliau dekat dengan Syeikh Al-Azhar untuk mempromosikan perdamaian dunia,” ujar Anwar Abbas.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Dalam keterangannya, Haedar mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai pribadi yang humanis, sederhana, dan penebar damai.

“Ketika kami bertemu langsung di Vatikan pada 24 Februari 2024 saat menerima Zayed Award for Human Fraternity, beliau menyambut penuh persaudaraan dan kehangatan,” ujar Haedar.

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi penerima penghargaan Zayed Award pada 2024 dan diterima oleh Paus Fransiskus serta Grand Syaikh Al-Azhar. Haedar menyebut, Paus Fransiskus adalah pemimpin global yang inklusif dan berperan besar dalam mendorong kemanusiaan serta perdamaian dunia.

Sosok Paus Fransiskus: Pemimpin Lintas Batas

Paus Fransiskus dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan Jesuit pertama yang menjadi Paus. Sejak ditahbiskan sebagai pemimpin Gereja Katolik pada 13 Maret 2013, ia kerap menyoroti isu-isu global seperti perubahan iklim, kemiskinan, konflik agama, hingga pengungsi.

Dengan moto “Miserando atque eligendo” (Rendah hati dan terpilih), Paus Fransiskus meninggalkan warisan sebagai pemimpin yang merangkul keberagaman dan menegaskan bahwa Gereja Katolik adalah rumah bagi semua, terutama mereka yang tersisih dari sistem sosial.

Read Entire Article