ARTICLE AD BOX
Bahkan balai banjar di kawasan setempat yang mulanya kosong dipenuhi oleh pedagang untuk mencari berkah di bulan Ramadhan.
Kawasan ini biasanya disebut Pasar Ramadhan. Karena pasar ini jadi tempat favorit untuk mencari menu makanan maupun minuman. Tak hanya umat muslim, warga non muslim pun ikut berburu takjil.
Pasar ini dibuka setiap sore pukul 15.00 hingga 18.00 wita. Pasar ini dibuatkan sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mencari hidangan berbuka puasa tanpa harus jauh-jauh keluar desa. Total ada 25 pedagang yang menjajakan menu takjil.
Kepala Wilayah Banjar Tunggal Sari Mas Bagas Aditya Putra mengatakan sudah menjadi tradiai setial bulan Ramadhan kasawasan Banjar Tunggal Sari menjadi Pasar Ramadhan. "Jadi yang berjualan ini warga lokal kita, ada juga daru luar," ujarnya, Kamis (6/3).
Disebutkan, pasar ini tidak hanya menjadi sarana ekonomi bagi warga, tetapi juga menjaga kebersamaan dan silaturahmi antar warga. Merek yang berjualan ini dikenakan biaya Rp 7.000 untuk pemeliharaan fasilitas dan kebersihan lingkungan.
"Setiap tahun menu yang dijual berbeda-beda ada menu untuk buka puasa seperti es kolak, jus buah, dan menu makanan berat mulai dari nasi jinggo, hingga ayam betutu," beber Aditya Putra.
Sementara itu salah satu pedagang jus buah cukup laris untuk menjual daganganya. Rata-rata hasil dari jualan jus mencapai Rp 500.000 per hari. "Pernah diawal Ramadhan sampai Rp 1 juta lebih," seorang pedagang jus yang tak mau namanya disebut.
Kemudian salah satu pembeli non muslim Sanik mengaku senang ikut berburu takjil. Sebab pilihan makanan dan minuman beragam. "Saya tiap tahun sering ke sini berburu takjil," akunya.7des