ARTICLE AD BOX
Keduanya terlihat berbincang santai dan saling melempar canda sebelum upacara dimulai. Momen ini disampaikan Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang turut menyaksikan secara langsung suasana hangat di ruang tunggu Gedung Pancasila.
“Suasana pertemuan sangat akrab, penuh kekeluargaan, dan banyak canda. Saya melihat sendiri mereka saling berbisik, walaupun saya tidak tahu apa yang dibicarakan,” ujar Muzani kepada wartawan seusai upacara.
Muzani menyebut pertemuan itu mencerminkan semangat rekonsiliasi dan komunikasi antarpemimpin nasional. Ia juga mengungkapkan bahwa jadwal upacara tahun ini turut mempertimbangkan kehadiran Megawati, agar seluruh tokoh penting bisa hadir dalam momen bersejarah tersebut.
“Iya, jadwal disesuaikan agar semua bisa hadir, termasuk Ibu Megawati,” katanya.
Presiden Prabowo bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WIB. Komandan Upacara adalah Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny yang kini menjabat Danlanal Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dalam tayangan langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, tampak Presiden Prabowo, Megawati, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka keluar dari ruangan yang sama sebelum upacara dimulai. Megawati berbaris diapit oleh Prabowo dan Gibran di barisan depan.
Saat menaiki podium, Prabowo bahkan mempersilakan Megawati mendahuluinya, menunjukkan gestur hormat terhadap Presiden ke-5 RI itu. Megawati kemudian berdiri berdampingan dengan Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan Wapres ke-6 RI Try Sutrisno.
Upacara turut dihadiri para tokoh nasional dan pimpinan lembaga negara, seperti Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.
Beberapa nama lain yang tampak hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Mendagri Tito Karnavian, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Saintek Brian Yuliarto.
Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menyebut Pancasila adalah pondasi utama dalam menjaga persatuan Indonesia.
Tema peringatan tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan simbol utama Burung Garuda Pancasila sebagai lambang karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Selain upacara, kegiatan juga mencakup pembacaan teks Pancasila, pembukaan oleh Ketua BPIP, serta pertunjukan budaya yang menampilkan keberagaman Indonesia.
Upacara penurunan bendera dijadwalkan pada pukul 16.00 WIB di hari yang sama, namun tanpa kehadiran peserta dan tamu undangan. Sementara itu, pemerintah daerah, kantor perwakilan RI di luar negeri, instansi pemerintah, serta satuan pendidikan diminta menggelar upacara bendera secara luring pada 2 Juni 2025 pukul 07.00 waktu setempat.
BPIP juga mengimbau BUMN, BUMD, hingga perusahaan swasta untuk turut menyelenggarakan upacara bendera dan mengibarkan Merah Putih selama dua hari penuh, yakni 1 dan 2 Juni 2025. *ant