Ogoh-Ogoh STCM Pedungan Jadi ‘Sesuluh Hidup’

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Ketua panitia ogoh-ogoh STCM, Gede Esa Satria Palguna, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya berencana mengikuti ajang tarung bebas yang digelar di Kota Denpasar. Konsep yang diangkat pun cukup unik dan filosofis.

“Kami mengusung tema Sesuluh Hidup, menggambarkan manusia yang sedang bercermin di air jernih. Dua tokoh kami tampilkan dalam posisi atas dan bawah, menggambarkan cerminan diri yang memperlihatkan sifat asli manusia,” ujar Gede Esa.

Menurutnya, ogoh-ogoh yang dirancang menggunakan sistem bongkar-pasang tersebut mempermudah proses pengerjaan, serta menjadi bentuk efisiensi di tengah keterbatasan. 

Terkait maraknya penggunaan sound system dalam pengarakan ogoh-ogoh, STCM menolak keras hal itu. Mereka berkomitmen menggunakan gamelan baleganjur sebagai bentuk pelestarian budaya Bali.

“Kami ingin karya kami tetap memegang unsur tradisi. Sound system kalau dipakai berlebihan bisa membuat ogoh-ogoh terlihat seperti tontonan modern semata,” tegasnya.

Ia juga menyoroti maraknya kasus pembakaran, perusakan, dan pencurian ogoh-ogoh belakangan ini. Menurutnya, kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bersama bagi seluruh sekaa teruna.
“Sekarang kan banyak ST yang keluarkan biaya besar. Maka dari itu, harus waspada. Jangan sampai kejadian tak diinginkan merusak semangat berkesenian,” imbuhnya.

Melalui karya ini, STCM berharap perayaan Tahun Baru Caka 1947 bisa menjadi momentum kebangkitan seni ogoh-ogoh di Kota Denpasar, sekaligus meneguhkan komitmen para yowana untuk terus melestarikan budaya Bali. *m03

Read Entire Article