Ogoh-Ogoh STDS Tembawu Kelod Ingatkan Bahaya Aborsi

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Ketua ST Dharma Santika, I Made Wahyu Mahaputra alias Dek O, mengatakan ogoh-ogoh tahun ini mengangkat pesan mendalam tentang karmapala atau akibat dari perbuatan aborsi menurut ajaran agama Hindu. Tiga tokoh ditampilkan dalam ogoh-ogoh tersebut untuk menggambarkan proses dan dampak dari tindakan tersebut.

“Konsepnya kami ambil dari kehidupan nyata, tentang aborsi. Kami ingin generasi muda paham bahwa setiap tindakan ada akibatnya, terutama dalam pandangan Hindu,” ujar Dek O.

Pembuatan ogoh-ogoh dimulai sejak 26 Januari 2025. Uniknya, tahun ini STDS mengusung inovasi dalam struktur ogoh-ogoh, yakni menggunakan rangka besi yang dilapisi kertas solek tanpa menggunakan ulatan bambu atau rotan.

“Tujuannya untuk efisiensi waktu dan tenaga. Tapi nilai dan maknanya tetap kami jaga,” tegasnya.

STDS juga merencanakan ikut serta dalam lomba ogoh-ogoh tingkat Kota Denpasar. Meskipun kompetisi tarung bebas menjadi tantangan tersendiri, Dek O menilai bahwa tidak semua sekaa teruna mampu bersaing dalam hal anggaran atau kualitas teknis.

“Tarung bebas ini jadi motivasi, tapi juga harus realistis. Tidak semua ST punya dana besar. Setiap undagi punya ciri khas dan tidak bisa dipaksakan harus sempurna,” katanya.

Anggaran ogoh-ogoh STDS tahun ini mencapai sekitar Rp30 juta. Namun di balik semua itu, pelibatan generasi muda tetap jadi prioritas. STDS bahkan menolak penggunaan sound system dalam pengarakan malam pengerupukan.

“Kami lebih memilih latihan megambel baleganjur. Ini bagian dari pelestarian dan pendidikan budaya untuk adik-adik kami,” ujar Dek O.

STDS berharap karya ogoh-ogoh tahun ini bisa menjadi momentum kebangkitan kreativitas pascapandemi, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai kehidupan dalam berkesenian. *m03

Read Entire Article